You need to enable javaScript to run this app.

PERINGATAN HARI BELA NEGARA DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

  • Senin, 19 Desember 2022
  • Admin Kesbangpol
  • 0 komentar
PERINGATAN HARI BELA NEGARA DI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Padang Aro - PERINGATAN HARI BELA NEGARA

Pemerintah Kabupaten Solok Selatan melaksanakan upacara peringatan Hari Bela Negara yang ke- 74 di Lapangan Kantor Bupati Solok Selatan pada hari Senin 19 Desember 2022 dengan Tema "Bangkit Bela Negaraku, Jaya Indonesiaku". Peringatan tersebut dihadiri oleh unsur-unsur FORKOPIMDA Solok Selatan, Aparatur Sipil Negara, TNI serta POLRI. Khairunas_ Bupati Solok Selatan menjadi Inspektur Upacara Hari Bela Negara yang dipimpin langsung oleh Amriade selaku Danramil Sangir mewakili Dandim 0309 Solok dimulai dengan lantunan Lagu Indonesia Raya diringi oleh Merchant Band dari SMPN 14 Solok Selatan.  

Setiap tahunnya upacara serupa selalu dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Solok Selatan yang dimotori oleh Kesbangpol Solok Selatan. Upacara tersebut merupakan bentuk penghargaan untuk menghargai setiap perjuangan yang telah diberikan oleh para pahlawan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya hari peringatan yang ditetapkan pemerintah untuk mengingat setiap peristiwa penting dalam proses perebutan kemerdekaan.

Salah satu peristiwa penting yang selalu diperingati oleh bangsa Indonesia adalah peristiwa 19 Desember ditetapkan sebagai Hari Bela Negara untuk seluruh masyarakat Indonesia. Hari Peringatan ini dilatarbelakangi oleh peristiwa dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kala itu, pada 19 Desember 1948, sistem pemerintahan Indonesia yang berpusat di Yogyakarta kembali jatuh pada tangan Belanda.

Pada peristiwa tersebut, bukan hanya wilayah yang kembali dikuasai, Belanda juga menangkap Soekarno-Hatta, serta beberapa menteri lainnya hingga sistem pemerintahan yang sedang dijalankan terhambat. Peristiwa penangkapan ini juga dikenal dengan gerakan Agresi Militer Belanda II yang kemudian mendorong pembentukan wilayah dan sistem pemerintahan darurat di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Dalam situasi genting, sidang kabinet digelar di Yogyakarta dan mendapatkan dua keputusan. Pertama, Soekarno-Hatta tetap berada di Yogyakarta meskipun harus menerima risiko penangkapan oleh Belanda. Kedua, memberi mandate kepada Menteri Kemakmuran, Sjafruddin Prawiranegara yang berada di Sumatera untuk membentuk PDRI.

Kemudian, pada 22 Desember 1948, berkumpul tokoh pimpinan republik seperti Sjafruddin Prawiranegara, Teuku Mohammad Hassan, Sutan Mohammad Rasjid, Kolonel Hidayat, Lukman Hakim, Ir. Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, Maryono Danubroto, Direktur BNI A. Karim, Rusli Rahim, dan Latif, untuk menyusun organisasi PDRI secepatnya. Salah satunya, menetapkan Sjafruddin sebagai Ketua PDRI/Menteri Pertahanan/ Menteri Penerangan/Menteri Luar Negeri ad interim.

Peringatan Hari Bela Negara (HBN) setiap tanggal 19 Desember dituangkan dalam Keputusan Presiden No 28 Tahun 2006. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan untuk mengingat perjuangan tokoh nasional dalam mempertahankan kemerdekaan dan sistem pemerintahan Indonesia yang mandiri.

 

Salah satu bentuk kepedulian nyata Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Pemkab telah membangun monumen Peringatan PDRI di Nagari Bidar Alam, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Pemkab juga telah mengkaji dan membuat Masterplan kawasan yang pernah menjadi basis PDRI tersebut sebagai kawasan wisata sejarah. Namun terkendala keterbatasan dana, masterplan tersebut belum dapat direalisasikan, bahkan monumen peringatan PDRI tersebut mulai terlihat tidak terurus lagi. Untuk itu sangat diharapkan perhatian lebih dari Pemerintah Pusat mengingat Sjafruddin Prawiranegara menjalankan roda pemerintahan Republik Indonesia di Kabupaten Solok Selatan sejak tanggal 7 Januari 1949 sampai 22 April 1949, dua minggu pertama di Nagari Abai Sangir, dan selanjutnya di Nagari Bidar Alam. Jika diakumulasikan untuk selama masa pelaksanaan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dari tanggal 22 Desember 1948 hingga diserahkan kembali ke Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949, Solok Selatan pernah menjadi Ibukota Republik Indonesia selama lebih dari 3 bulan.

(adm.ksbpl) 

 

 

 

Bagikan artikel ini:
ZULHENDRA WILSON, S.E

Jajak Pendapat

Bagaimana Pendapat Anda Tentang Website ini ?

Hasil
Support By